Alkitab adalah kitab suci yang menjadi pedoman utama bagi umat Kristen dan Katolik. Meski terlihat mirip, ternyata ada perbedaan signifikan antara Alkitab Kristen dan Katolik. Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan tersebut, mulai dari jumlah kitab, struktur, hingga sejarah di baliknya. Yuk, simak penjelasannya!
Perbedaan Jumlah Kitab dalam Alkitab Kristen dan Katolik
Perbedaan paling mencolok antara Alkitab Kristen dan Katolik terletak pada jumlah kitabnya. Alkitab Katolik memiliki 73 kitab, sementara Alkitab Protestan hanya 66 kitab. Perbedaan ini muncul karena Katolik memasukkan 7 kitab deuterokanonika yang tidak diakui oleh Protestan. Kitab-kitab tambahan itu antara lain Tobit, Yudit, dan Kebijaksanaan Salomo.
Kitab Deuterokanonika: Kontroversi yang Berkepanjangan
Kitab deuterokanonika menjadi titik perdebatan antara Katolik dan Protestan. Katolik menganggap kitab ini sebagai bagian resmi Alkitab, sementara Protestan menganggapnya sebagai apokrif (tidak diilhami Tuhan). Perbedaan pandangan ini berakar dari sejarah kanonisasi Alkitab pada abad-abad awal kekristenan.
Struktur dan Urutan Kitab yang Berbeda
Selain jumlah kitab, struktur Alkitab Katolik dan Kristen juga berbeda. Alkitab Katolik membagi Perjanjian Lama menjadi Pentateukh, Historis, Puitis, dan Kenabian. Sementara Protestan membaginya menjadi Hukum, Sejarah, Puisi, dan Nabi-nabi Besar/Kecil. Perjanjian Baru keduanya sama, tapi urutan kitab kadang berbeda.
Perbedaan Penamaan Kitab
Beberapa kitab memiliki nama berbeda dalam kedua versi. Misalnya, kitab yang dalam Katolik disebut 1 dan 2 Samuel, dalam Protestan disebut 1 dan 2 Raja-raja. Perbedaan kecil seperti ini kadang membingungkan, tapi tidak mengubah isi ajarannya.
Sejarah di Balik Perbedaan Alkitab
Perbedaan Alkitab Kristen dan Katolik bermula dari Konsili Trente (1546) dan Reformasi Protestan. Martin Luther menolak kitab deuterokanonika karena tidak ditemukan dalam Alkitab Ibrani. Katolik mempertahankannya karena sudah menjadi tradisi gereja sejak abad ke-4. Perdebatan ini terus berlanjut hingga sekarang.
Pengaruh Bahasa dan Terjemahan
Versi Alkitab juga dipengaruhi oleh bahasa aslinya. Katolik menggunakan Septuaginta (Yunani) sebagai dasar Perjanjian Lama, sementara Protestan lebih mengandalkan Teks Masoret (Ibrani). Perbedaan sumber ini menyebabkan variasi dalam terjemahan dan penafsiran ayat-ayat tertentu.
Dampak Perbedaan Alkitab dalam Ibadah
Perbedaan Alkitab mempengaruhi praktik ibadah dan doktrin. Katolik sering mengutip kitab deuterokanonika dalam homili dan doktrin seperti api penyucian. Protestan hanya menggunakan 66 kitab sebagai dasar teologi mereka. Meski berbeda, keduanya tetap sepakat pada inti iman Kristen.
Kesamaan yang Lebih Besar daripada Perbedaan
Di balik semua perbedaan, Alkitab Katolik dan Kristen memiliki lebih banyak kesamaan. Keduanya mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, serta menerima Perjanjian Baru yang sama. Perbedaan jumlah kitab tidak mengubah pesan utama keselamatan dalam Kristus.
Bagaimana Memilih Alkitab yang Tepat?
Bagi yang bingung memilih, sesuaikan dengan denominasi gereja Anda. Katolik harus menggunakan Alkitab lengkap 73 kitab, sementara Protestan bisa memilih versi 66 kitab. Yang penting, pahami dan hayati maknanya, bukan hanya jumlah kitabnya.
Perbedaan Alkitab Kristen dan Katolik memang ada, tapi tidak perlu diperdebatkan secara berlebihan. Yang terpenting adalah bagaimana kita menghidupi firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Baik Katolik maupun Protestan, sama-sama mengimani Kristus sebagai pusat iman mereka.
FAQ
1. Mengapa Alkitab Katolik lebih tebal dari Protestan?
Karena Alkitab Katolik memuat 7 kitab tambahan (deuterokanonika) yang tidak diakui oleh Protestan, plus beberapa tambahan dalam kitab Ester dan Daniel.
2. Apakah isi Perjanjian Baru berbeda antara Katolik dan Protestan?
Tidak, Perjanjian Baru keduanya sama persis dengan 27 kitab. Perbedaan hanya ada di Perjanjian Lama.
3. Bisakah umat Katolik membaca Alkitab Protestan?
Bisa, asalkan menyadari ada beberapa kitab yang tidak lengkap. Untuk studi mendalam, lebih baik gunakan Alkitab sesuai denominasi masing-masing.
4. Mengapa Martin Luther menolak kitab deuterokanonika?
Luther berpendapat kitab-kitab tersebut tidak termasuk dalam kanon Ibrani dan mengandung beberapa ajaran yang bertentangan dengan doktrin sola scriptura.
5. Apakah perbedaan Alkitab ini mempengaruhi keselamatan?
Tidak. Keselamatan bergantung pada iman kepada Kristus, bukan pada jumlah kitab dalam Alkitab. Perbedaan ini lebih pada tradisi dan penekanan teologis.
0 Comments
Posting Komentar